• dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)[622]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
  • (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
  • Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

Senin, 18 Maret 2013

Renungan



Hari ini aku merasakan puncak dari segala kejenuhan setelah beraktifitas di kampus baik dalam pergerakan maupun dakwah sendiri. Melihat kondisi yang benar-benar sulit ditambah dengan sekarang telah dipercayai menjadi seorang qiyadah, rasanya pundak ini tidak mampu memikul itu semua. Tetapi ketika nasi telah menjadi bubur tidak ada gunanya menyesali itu semua, karna hakikatnya Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya.
Amanah-amanah ini terasa berat, karna diri ini tidaklah benar-benar lebih baik dari orang-orang lain. Saat ini aku masih mencari jati diri yang terpendam didalam pribadi ini. Bingung ditengah keramaian, seolah-olah adalah orang yang paling suci tetapi orang yang hina, seolah-olah adalah orang yang pintar tetapi tidak pintar, seolah-olah adalah seorang qiyadah tetapi tidak bersikap sebagaimana layaknya seorang qiyadah. Siapa diri ini? Aku mulai kehilangan arah tujuan hidup ketika amanah-amanah ini datang menghampiri, seharusnya amanah ini adalah sarana memperdalam arah tujuan hidup. Tetapi karna amanah ini aku malah terlarut dalam kesenangan-kesenangan sementara seperti foya-foya, game, dan segala macam bentuk kesenangan dunia.
Otak ini tidak dapat berfikir jernih, setiap kali ingain melakukan kebaikan pikiran ini selalu berperang dan yang sering termenangkan adalah pikiran negative. Aku sangat rindu menjadi seorang aktivis tetapi diri ini tidak mampu untuk memikul amanah menjadi seorang aktivis. Rindu akan menghafal, rindu akan tilawah, rindu akan giat melakukan sunnah rasul, rindu berdiskusi dengan teman, dan rindu segala hal yang berbentuk kebaikan. Pada awal berada di tempat ini hati ini terasa bulat berada disini, tetapi seiring berjalannya waktu apa-apa yang dilakukan sudah bermaksud berbeda, bukan dari hati yang tulus.
Hari ini aku memiliki berbagai agenda, tetapi aku memilih untuk meninggalkan semua dan memilih hari ini sebagai hari terapi untuk kejenuhan ini. Menutup diri dari apapun itu, karna pikiran ini sedang benar-benar kacau dan hati ini sedang benar-benar kotor. Semoga kejenuhan ini dapat tersalurkan sehingga tidak menumpuk dan menjadi pengotor di dalam hati dan pikiran.

Saat amanah terasa berat...
Bogor, 13 mei 2012
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Pena Perjuangan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger