Minggu, 15 Juli 2012

Kisah Kerinduan Seorang Sahabat


Saya mempunyai seorang sahabat, yang memiliki semua kesamaan yang ada pada diri saya. Dimana dia muncul ketika saya duduk di bangku kuliah dan mengenal dunia baru yang sangat luar biasa berat jika di lukiskan dengan kata-kata. Suatu hari dia bercerita kepada saya, mencurahkan segala yang dia rasakan selama menjalani dunia barunya yang sekarang.
Dia berkata, “Aku tidak dapat lagi merasakan kebermaknaan dalam hidup wahai sahabatku. Hal ini sungguh sangat menyesakan hati, tidak ada semangat, motivasi, maupun hasrat untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Hati terasa seakan mati dan tubuh seakan tidak bernyawa. Jauh dari pencipta maupun orang-orang terdekat. Keinadahan hidup seakan hilang, hanya sepi, sendiri, dan dingin yang dapat dirasakan. ” begitulah ujarnya. Tak selesai sampai disitu selanjutnya ia terus bercerita mengapa hal ini menimpa dirinya.
Dia menjelaskan, hal ini terjadi ketika ia memutuskan untuk meninggalkan keluarganya yang didalamnya terasa hangat akan kasih sayang untuk mencari ilmu. Ia mengorbankan keluarganya demi berada di dunia barunya. Dunia yang tidak mengenal kata lelah dan penuh akan pengorbanan. Seluruh jiwa, raga, dan waktunya telah ia korbankan untuk berada di jalan itu, jalan dunia barunya. Ia merasakan hari terasa cepat berlalu, tidur seakan seperti hanya duduk untuk beristirahat jika dibandingkan dengan segudang aktifitasnya. Namun ia sadar, ini adalah konsekuensi yang harus dia bayar atas jalan yang ia pilih.
Hingga sampai suatu hari tiba, dimana berbagai macam amanah naik ke pundaknya dan terasa cukup berat baginya untuk mempertanggungjawabkannya. Mengapa demikian karna dia melalaikan amanah-amanahnya yang pengaruhnya bukan hanya kepada dirinya sendiri melainkan kepada orang banyak. Ia sempat bertanya-tanya mengapa ia mendapatkan ini semua, dan jawaban yang iia dapatkan adalah karna itu semua adalah bagian dari proses pengkaderan atau penokohan atau apapun namanya yang baginya hal ini terasa meremukan tubuhnya.
Lalu ia bertanya “Dimana mereka semua?  Apakah mereka hanya ada ketika mereka membutuhkan sesuatu  dariku, ataukah aku bukan bagian dari mereka sehingga mereka seakan tidak peduli terhadapku, atau mereka tidak tau apa-apa dan aku harus menceritakan apa yang sedang terjadi ke masing-masing mereka. Tidak cukupkah perubahan sikap yang terlihat oleh kasat mata dariku dan tidak cukupkah kondisi tubuhku yang semakin hari semakin menyedihkan. Namun ditengah kondisi yang seperti ini, mereka malah menuntutku untuk bersikap idealis, profesional dan lain-lain terhadap amanah-amanahku, bahkan beberapa mereka masih saja memberi tambahan amanah ke pundak ini. Jika kalian ingin tahu, hal ini seperti hantaman besar yang menghujam seluruh tubuh ini. Kemana mereka ketika tubuh ini sedang sakit, pikiran ini sedang kacau, dan ruqhiyah ini sedang fluktuatif drastis? ”  begitulah ujarnya.
Dia merasa seperti sebuah robot manusia yang tugasnya hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Dan demi pekerjaan itu ia telah menelantarkan keluarganya disaat membutuhkannya, akademiknya, dan segalanya. Lalu ia berkata lagi “Ahh sepertinya aku terlalu berlebihan menanggapi ini semua, mungkin karna aku belum dewasa untuk berpikir jernih. Lantas, apakah aku ini bodoh dan gila, merelakan segalanya hanya untuk berada di jalan ini. Jawabannya, YA aku memang bodoh dan gila, dan aku akan tetap menjadi bodoh dan gila untuk tetap bertahan di jalan ini, meskipun tubuh ini akan hancur nantinya.”
Setelah itu dia bertanya-tanya akan seseorang yang amat ingin dikenalnya, sembari berkata “wahai amal jama’i, siapakah dirimu? Dimanakah keberadaanmu? Aku ingin sekali mengenalmu dan menjadi sahabatmu.”
Semua hal akan terasa mudah jika dilandaskan atas keikhlasan, namun keikhlasannya sangat membutuhkan seorang sahabat yang senantiasa menjadi pengingat akannya, amal jama’i YA amal jama’i. Begitulah ujarnya.
Seandainya saya adalah sahabat nyatanya, saya ingin sekali menjadi sahabat sejatinya yang selalu ada disaat susah maupun senangnya. Namun sayang, saya hanya bisa menjadi teman ceritanya saja. Walaupun begitu setidaknya saya telah sedikit membantunya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Pena Perjuangan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger