Saya mempunyai seorang sahabat, yang memiliki
semua kesamaan yang ada pada diri saya. Dimana dia muncul ketika saya duduk di
bangku kuliah dan mengenal dunia baru yang sangat luar biasa berat jika di
lukiskan dengan kata-kata. Suatu hari dia bercerita kepada saya, mencurahkan
segala yang dia rasakan selama menjalani dunia barunya yang sekarang.
Dia berkata, “Aku tidak dapat lagi merasakan
kebermaknaan dalam hidup wahai sahabatku. Hal ini sungguh sangat menyesakan
hati, tidak ada semangat, motivasi, maupun hasrat untuk melakukan aktivitas
seperti biasanya. Hati terasa seakan mati dan tubuh seakan tidak bernyawa. Jauh
dari pencipta maupun orang-orang terdekat. Keinadahan hidup seakan hilang,
hanya sepi, sendiri, dan dingin yang dapat dirasakan. ” begitulah ujarnya. Tak
selesai sampai disitu selanjutnya ia terus bercerita mengapa hal ini menimpa
dirinya.
Dia menjelaskan, hal ini terjadi ketika ia
memutuskan untuk meninggalkan keluarganya yang didalamnya terasa hangat akan kasih
sayang untuk mencari ilmu. Ia mengorbankan keluarganya demi berada di dunia
barunya. Dunia yang tidak mengenal kata lelah dan penuh akan pengorbanan.
Seluruh jiwa, raga, dan waktunya telah ia korbankan untuk berada di jalan itu, jalan
dunia barunya. Ia merasakan hari terasa cepat berlalu, tidur seakan seperti
hanya duduk untuk beristirahat jika dibandingkan dengan segudang aktifitasnya.
Namun ia sadar, ini adalah konsekuensi yang harus dia bayar atas jalan yang ia
pilih.
Hingga sampai suatu hari tiba, dimana berbagai
macam amanah naik ke pundaknya dan terasa cukup berat baginya untuk
mempertanggungjawabkannya. Mengapa demikian karna dia melalaikan
amanah-amanahnya yang pengaruhnya bukan hanya kepada dirinya sendiri melainkan
kepada orang banyak. Ia sempat bertanya-tanya mengapa ia mendapatkan ini semua,
dan jawaban yang iia dapatkan adalah karna itu semua adalah bagian dari proses pengkaderan
atau penokohan atau apapun namanya yang baginya hal ini terasa meremukan
tubuhnya.
Lalu ia bertanya “Dimana mereka semua? Apakah mereka hanya ada ketika mereka
membutuhkan sesuatu dariku, ataukah aku
bukan bagian dari mereka sehingga mereka seakan tidak peduli terhadapku, atau
mereka tidak tau apa-apa dan aku harus menceritakan apa yang sedang terjadi ke
masing-masing mereka. Tidak cukupkah perubahan sikap yang terlihat oleh kasat
mata dariku dan tidak cukupkah kondisi tubuhku yang semakin hari semakin
menyedihkan. Namun ditengah kondisi yang seperti ini, mereka malah menuntutku
untuk bersikap idealis, profesional dan lain-lain terhadap amanah-amanahku,
bahkan beberapa mereka masih saja memberi tambahan amanah ke pundak ini. Jika
kalian ingin tahu, hal ini seperti hantaman besar yang menghujam seluruh tubuh
ini. Kemana mereka ketika tubuh ini sedang sakit, pikiran ini sedang kacau, dan
ruqhiyah ini sedang fluktuatif drastis? ” begitulah ujarnya.
Dia merasa seperti sebuah robot manusia yang
tugasnya hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Dan demi pekerjaan itu ia
telah menelantarkan keluarganya disaat membutuhkannya, akademiknya, dan
segalanya. Lalu ia berkata lagi “Ahh sepertinya aku terlalu berlebihan
menanggapi ini semua, mungkin karna aku belum dewasa untuk berpikir jernih.
Lantas, apakah aku ini bodoh dan gila, merelakan segalanya hanya untuk berada
di jalan ini. Jawabannya, YA aku memang bodoh dan gila, dan aku akan tetap
menjadi bodoh dan gila untuk tetap bertahan di jalan ini, meskipun tubuh ini
akan hancur nantinya.”
Setelah itu dia bertanya-tanya akan seseorang yang
amat ingin dikenalnya, sembari berkata “wahai amal jama’i, siapakah dirimu?
Dimanakah keberadaanmu? Aku ingin sekali mengenalmu dan menjadi sahabatmu.”
Semua hal akan terasa mudah jika dilandaskan atas
keikhlasan, namun keikhlasannya sangat membutuhkan seorang sahabat yang
senantiasa menjadi pengingat akannya, amal jama’i YA amal jama’i. Begitulah
ujarnya.
Seandainya saya adalah sahabat nyatanya, saya
ingin sekali menjadi sahabat sejatinya yang selalu ada disaat susah maupun
senangnya. Namun sayang, saya hanya bisa menjadi teman ceritanya saja. Walaupun
begitu setidaknya saya telah sedikit membantunya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar