Mahasiswa,
sebuah gelar yang merupakan kebanggaan bagi para pemuda yang telah
berhasil bersaing dengan sekian banyak jumlah pemuda dalam seleksi
masuk perguruan tinggi.
Namun,
mahasiswa yang menurut survey jumlahnya adalah 1% dari jumlah
penduduk Indonesia yaitu sekitar 2 juta jiwa dari 200 juta penduduk
Indonesia, pada hari ini sudah lupa akan tugas dan fungsinya, sudah
lupa akan sejarah yang membesarkan namanya, dan sudah lupa dengan apa
yang membuat nama mahasiswa dikenal.
Hal
ini disebabkan oleh krisis yang melanda pemuda Indonesia yang
termasuk didalamnya mahasiswa, yaitu krisis kepemiminan, krisis
moral, krisis nasionalisme, krisis tanggung jawab serta krisis tekad
dan semangat yang merupakan identitas diri bagi seorang pemuda. Jika
diamati dengan seksama hal tersebut adalah aspek yang sudah
seharusnya melekat dan menjadi jati diri mahasiswa sendiri.
Namun,
hal tersebut sangat sulit ditemukan pada diri mahasiswa di hari ini.
Mereka yang mengaku mahasiswa, kaum intelektual yang tidak banyak
orang mampu mendapatkan gelar tersebut, nyatanya telah mengubah
sejarah peradaban mahasiswa.
Mahasiswa
yang sejak zaman era 1965 adalah sosok yang ditakuti oleh pemerintah,
hingga tegaknya orde reformasi yang merupakan titik ledak pencapaian
besar mahasiswa, saat ini nama mahasiswa seakan hilang dari pandangan
masyarakat.
Jika
dilihat sejarah tentang mahasiswa yang dimana mengawali sejarah
pergerakan di Indonesia, melalui suara-suara dan gerakan-gerakan yang
pro rakyatnya. Sosok yang berfungsi mengontrol kinerja dan
kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, telah berhasil
membawa berbagai perubahan besar untuk negeri Indonesia sendiri.
Diawali
dengan mahasiswa yang pada zaman orde baru mampu menurunkan rezim
soekarno, sebab mahasiswa sudah muak menyaksikan korupsi birokrasi,
ketimpangan sosial dan ancaman PKI (Partai Komunis Indonesia) melalui
tritura (tiga tuntutan rakat). Mahasiswa menganggap perlu untuk
menurunkan rezim soekarno dengan berbagai penyimpangan yang telah
dilakukan. Dengan berhimpun dan turun kejalan menyuarakan keluh-kesah
rakyat dalam bentuk AKSI.
Respon rezim soekarno yang represif menyebabkan gugurnya tokoh
mahasiswa yang dikenal sebagai Pahlawan
Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat), yaitu
Arif Rahman Hakim
dari Universitas Indonesia.
Hingga
masa bergulirnya orde baru menjadi orde reformasi yang disebabkan
terjadinya berbagai penyimpangan seperti KKN (Korupsi, Kolusi,
Nepotisme) kekuasaan otoriter, dan segala bentuk penyimpangan
terhadap rakyat. Ratusan ribu mahasiswa bersatu turun kejalan dalam
aksinya mengecam pemerintahan presiden soeharto. Dan pada akhirnya
presiden soeharto mengundurkan diri setelah 32 tahun berkuasa di
Indonesia.
Namun
pada hari ini sejarah telah berubah, fungsi pengontrolan terhadap
pemerintah seakan hilang. Mahasiswa sibuk akan tugas- tugas kuliahnya
dan sibuk akan menghabiskan masa mudanya dengan kesenang- senangan
sementara. AKSI
dianggap tabuh, ORGANISASI
dianggap pengganggu. Sejarah kejayaan mahasiswa telah diubah oleh
mahasiswa sendiri. Pemerintah semakin berkuasa, sedangkan rakyat
makin sengsara. Namun mahasiswa di hari ini sibuk akan dirinya
sendiri. Tidak memikirkan masyarakat bangsa dan negaranya sendiri.
Wahai
kalian yang rindu kemenangan
Wahai
kalian yang turun ke jalan
Demi
mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk
negeri tercinta
SUDAHKAH
KITA BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI INI ???
KEPADA
PARA MAHASISWA !!!
Mari
kita kembalikan sejarah kejayaan mahasiswa yang telah lama hilang.
HIDUP
MAHASISWA !!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar