• dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)[622]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
  • (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
  • Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

Minggu, 15 Juli 2012

Kisah Kerinduan Seorang Sahabat


Saya mempunyai seorang sahabat, yang memiliki semua kesamaan yang ada pada diri saya. Dimana dia muncul ketika saya duduk di bangku kuliah dan mengenal dunia baru yang sangat luar biasa berat jika di lukiskan dengan kata-kata. Suatu hari dia bercerita kepada saya, mencurahkan segala yang dia rasakan selama menjalani dunia barunya yang sekarang.
Dia berkata, “Aku tidak dapat lagi merasakan kebermaknaan dalam hidup wahai sahabatku. Hal ini sungguh sangat menyesakan hati, tidak ada semangat, motivasi, maupun hasrat untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Hati terasa seakan mati dan tubuh seakan tidak bernyawa. Jauh dari pencipta maupun orang-orang terdekat. Keinadahan hidup seakan hilang, hanya sepi, sendiri, dan dingin yang dapat dirasakan. ” begitulah ujarnya. Tak selesai sampai disitu selanjutnya ia terus bercerita mengapa hal ini menimpa dirinya.
Dia menjelaskan, hal ini terjadi ketika ia memutuskan untuk meninggalkan keluarganya yang didalamnya terasa hangat akan kasih sayang untuk mencari ilmu. Ia mengorbankan keluarganya demi berada di dunia barunya. Dunia yang tidak mengenal kata lelah dan penuh akan pengorbanan. Seluruh jiwa, raga, dan waktunya telah ia korbankan untuk berada di jalan itu, jalan dunia barunya. Ia merasakan hari terasa cepat berlalu, tidur seakan seperti hanya duduk untuk beristirahat jika dibandingkan dengan segudang aktifitasnya. Namun ia sadar, ini adalah konsekuensi yang harus dia bayar atas jalan yang ia pilih.
Hingga sampai suatu hari tiba, dimana berbagai macam amanah naik ke pundaknya dan terasa cukup berat baginya untuk mempertanggungjawabkannya. Mengapa demikian karna dia melalaikan amanah-amanahnya yang pengaruhnya bukan hanya kepada dirinya sendiri melainkan kepada orang banyak. Ia sempat bertanya-tanya mengapa ia mendapatkan ini semua, dan jawaban yang iia dapatkan adalah karna itu semua adalah bagian dari proses pengkaderan atau penokohan atau apapun namanya yang baginya hal ini terasa meremukan tubuhnya.
Lalu ia bertanya “Dimana mereka semua?  Apakah mereka hanya ada ketika mereka membutuhkan sesuatu  dariku, ataukah aku bukan bagian dari mereka sehingga mereka seakan tidak peduli terhadapku, atau mereka tidak tau apa-apa dan aku harus menceritakan apa yang sedang terjadi ke masing-masing mereka. Tidak cukupkah perubahan sikap yang terlihat oleh kasat mata dariku dan tidak cukupkah kondisi tubuhku yang semakin hari semakin menyedihkan. Namun ditengah kondisi yang seperti ini, mereka malah menuntutku untuk bersikap idealis, profesional dan lain-lain terhadap amanah-amanahku, bahkan beberapa mereka masih saja memberi tambahan amanah ke pundak ini. Jika kalian ingin tahu, hal ini seperti hantaman besar yang menghujam seluruh tubuh ini. Kemana mereka ketika tubuh ini sedang sakit, pikiran ini sedang kacau, dan ruqhiyah ini sedang fluktuatif drastis? ”  begitulah ujarnya.
Dia merasa seperti sebuah robot manusia yang tugasnya hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Dan demi pekerjaan itu ia telah menelantarkan keluarganya disaat membutuhkannya, akademiknya, dan segalanya. Lalu ia berkata lagi “Ahh sepertinya aku terlalu berlebihan menanggapi ini semua, mungkin karna aku belum dewasa untuk berpikir jernih. Lantas, apakah aku ini bodoh dan gila, merelakan segalanya hanya untuk berada di jalan ini. Jawabannya, YA aku memang bodoh dan gila, dan aku akan tetap menjadi bodoh dan gila untuk tetap bertahan di jalan ini, meskipun tubuh ini akan hancur nantinya.”
Setelah itu dia bertanya-tanya akan seseorang yang amat ingin dikenalnya, sembari berkata “wahai amal jama’i, siapakah dirimu? Dimanakah keberadaanmu? Aku ingin sekali mengenalmu dan menjadi sahabatmu.”
Semua hal akan terasa mudah jika dilandaskan atas keikhlasan, namun keikhlasannya sangat membutuhkan seorang sahabat yang senantiasa menjadi pengingat akannya, amal jama’i YA amal jama’i. Begitulah ujarnya.
Seandainya saya adalah sahabat nyatanya, saya ingin sekali menjadi sahabat sejatinya yang selalu ada disaat susah maupun senangnya. Namun sayang, saya hanya bisa menjadi teman ceritanya saja. Walaupun begitu setidaknya saya telah sedikit membantunya.

Minggu, 10 Juni 2012

MAHASISWA Hari ini


Mahasiswa, sebuah gelar yang merupakan kebanggaan bagi para pemuda yang telah berhasil bersaing dengan sekian banyak jumlah pemuda dalam seleksi masuk perguruan tinggi.
Namun, mahasiswa yang menurut survey jumlahnya adalah 1% dari jumlah penduduk Indonesia yaitu sekitar 2 juta jiwa dari 200 juta penduduk Indonesia, pada hari ini sudah lupa akan tugas dan fungsinya, sudah lupa akan sejarah yang membesarkan namanya, dan sudah lupa dengan apa yang membuat nama mahasiswa dikenal.
Hal ini disebabkan oleh krisis yang melanda pemuda Indonesia yang termasuk didalamnya mahasiswa, yaitu krisis kepemiminan, krisis moral, krisis nasionalisme, krisis tanggung jawab serta krisis tekad dan semangat yang merupakan identitas diri bagi seorang pemuda. Jika diamati dengan seksama hal tersebut adalah aspek yang sudah seharusnya melekat dan menjadi jati diri mahasiswa sendiri.
Namun, hal tersebut sangat sulit ditemukan pada diri mahasiswa di hari ini. Mereka yang mengaku mahasiswa, kaum intelektual yang tidak banyak orang mampu mendapatkan gelar tersebut, nyatanya telah mengubah sejarah peradaban mahasiswa.
Mahasiswa yang sejak zaman era 1965 adalah sosok yang ditakuti oleh pemerintah, hingga tegaknya orde reformasi yang merupakan titik ledak pencapaian besar mahasiswa, saat ini nama mahasiswa seakan hilang dari pandangan masyarakat.
Jika dilihat sejarah tentang mahasiswa yang dimana mengawali sejarah pergerakan di Indonesia, melalui suara-suara dan gerakan-gerakan yang pro rakyatnya. Sosok yang berfungsi mengontrol kinerja dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, telah berhasil membawa berbagai perubahan besar untuk negeri Indonesia sendiri.
Diawali dengan mahasiswa yang pada zaman orde baru mampu menurunkan rezim soekarno, sebab mahasiswa sudah muak menyaksikan korupsi birokrasi, ketimpangan sosial dan ancaman PKI (Partai Komunis Indonesia) melalui tritura (tiga tuntutan rakat). Mahasiswa menganggap perlu untuk menurunkan rezim soekarno dengan berbagai penyimpangan yang telah dilakukan. Dengan berhimpun dan turun kejalan menyuarakan keluh-kesah rakyat dalam bentuk AKSI. Respon rezim soekarno yang represif menyebabkan gugurnya tokoh mahasiswa yang dikenal sebagai Pahlawan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat), yaitu Arif Rahman Hakim dari Universitas Indonesia.
Hingga masa bergulirnya orde baru menjadi orde reformasi yang disebabkan terjadinya berbagai penyimpangan seperti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) kekuasaan otoriter, dan segala bentuk penyimpangan terhadap rakyat. Ratusan ribu mahasiswa bersatu turun kejalan dalam aksinya mengecam pemerintahan presiden soeharto. Dan pada akhirnya presiden soeharto mengundurkan diri setelah 32 tahun berkuasa di Indonesia.
Namun pada hari ini sejarah telah berubah, fungsi pengontrolan terhadap pemerintah seakan hilang. Mahasiswa sibuk akan tugas- tugas kuliahnya dan sibuk akan menghabiskan masa mudanya dengan kesenang- senangan sementara. AKSI dianggap tabuh, ORGANISASI dianggap pengganggu. Sejarah kejayaan mahasiswa telah diubah oleh mahasiswa sendiri. Pemerintah semakin berkuasa, sedangkan rakyat makin sengsara. Namun mahasiswa di hari ini sibuk akan dirinya sendiri. Tidak memikirkan masyarakat bangsa dan negaranya sendiri.
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta


SUDAHKAH KITA BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI INI ???
KEPADA PARA MAHASISWA !!!
Mari kita kembalikan sejarah kejayaan mahasiswa yang telah lama hilang.
HIDUP MAHASISWA !!!

Selasa, 06 Maret 2012

Ketika Akhwat Jatuh Cinta...


Ketika Akhwat Jatuh Cinta...
Bacalah basmallah sebelum memulai membacanya. Cerita ini terinspirasi dari kisah seseorang. Bacalah hingga habis, jangan judulnya saja agar tidak sembarang menyimpulkan.

Bagaimana ketika akhwat jatuh cinta?
Teknologi yang  semakin canggih   memungkinkan   setiap  orang untuk berkomunikasi kapanpun dan dimanapun dengan orang yang kita inginkan. Teknologi yang hampir 24 jam berada didekat kita yaitu HP. Siapa yang sangka HP bisa menyebabkan kebaikan ataupun malah keburukan bagi penggunanya.
Berawal dari sebuah koordinasi yang cukup rutin dan intensif melalui HP, Virus itu muncul dari dalam hati seorang akhwat terhadap ikhwan yang berkoordinasi dengannya itu. Virus itu biasa disebut Virus Merah Jambu.

Tidak ada yang spesial yang diberikan oleh ikhwan tersebut baik kata-kata indah maupun sebuah barang-barang spesial kepada akhwat itu. Tetapi Virus itu muncul dengan sendirinya karna terlampau seringnya akhwat itu berkoordinasi dengan ikhwan tersebut. Seperti sebuah pepatah yang menyebutkan “Cinta itu muncul karna Terbiasa” yang bukan hanya sebuah pepatah belaka, ternyata syetan mampu membuat pepatah itu menjadi benar adanya.

Namun inilah yang berbeda dari cerita-cerita biasa.

Ketika ia merasakan bahwa virus itu sedang mengintainya dan siap menghancurkan bangunan imannya, ia merasa sangat takut pada Rab-nya karna menduakannya. Ketika akhwat jatuh cinta... Bukan kegelisahan atau kedilemaan hidup yang ia rasakan, melainkan rasa takut kepada Rab-nya yang Esa. Ketakutannya itu dibuktikan olehnya, dia mengurangi koordinasinya dengan ikhwan tersebut. Bahkan beberapa smsnya tidak balas sama sekali, walaupun untuk kepentingan orang lain sekali-sekali dia harus mementingkan dirinya untuk mempertahankan bangunan imannya yang telah dia bangun cukup lama. Mungkin itu alasan bagi para ikhwan atau akhwat yang dengan sengaja tidak membalas sms orang lain(Husnudzan).

Ketika akhwat jatuh cinta... Dia malah berusaha tidak mengintensifkan komunikasinya dengan ikhwan tersebut melainkan menjauhi orang yang membuat perasaannya kacau itu. Dan ia bersimpuh dihadapan Rabnya, berlinang air mata sambil berdoa agar diberi keselamatan dan perlindangan-Nya selalu. Dan keesokan harinya, ketika sedang berjalan di lingkungan kampus tempat ia berkuliah. Dia bertemu dengan ikhwan tersebut, tetapi kali ini berbeda. Akhwat tersebut tetap berjalan dan tidak merasakan perasaan apapun pada ikhwan tersebut karna Allah dapat membolak-balik hati hamba-Nya. Dan pada akhirnya dia dapat mempertahankan izzahnya sebagai mahluk Allah yang lemah lembut.
Begitulah ketika akhwat jatuh cinta, akhwat sejati senantiasa akan mempertahankan prinsipnya walaupun tidak jarang setan membisikan dan menggodanya. Apakah antumna termasuk Akhwat Sejati? Semoga...

Jazzakallah khairan khatsir.

Selasa, 24 Januari 2012

Pengangguran bagi Kaum Intelektual



Pengangguran, satu kata yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bagaikan aliran udara yang mengalir disetiap pelosok Indonesia, tak satu pun daerah yang terlewatkan. Arti kata pengangguran itu sendiri adalah seseorang yang tidak memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebanyakan mereka yang pengangguran adalah yang telah memiliki tanggungan hidup. Selain harus memenuhi kebutuhannya yang serba sulit, mereka juga harus menanggung kebutuhan hidup orang lain.
Pada umumnya pengangguran di Indonesia dialami oleh kepala keluarga, hal tersebut terjadi karna Sumber Daya Manusia masyarakat Indonesia masih jauh dari negara-negara maju. Bertambahnya jumlah penduduk yang pesat namun tidak disertai dengan peningkatan Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor terbesar terjadinya pengangguran. Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk terbesar kelima setelah India, China ,Nigeria, dan Pakistan. Dikhawtirkan jika laju pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat, maka peningkatan jumlah pengangguran tidak dapat dikendalikan.
Permasalahan pengangguran di Indonesia bukan hanya disebabkan oleh dua faktor yang sangat signifikan yaitu kuantitas dan kualitas dari penduduk Indonesia, namun juga disebabkan oleh mobilitas atau persebaran penduduk yang tidak merata. Ketiga faktor ini yang menyebabkan jumlah pengangguran di Indonesia terus bertambah. Angka pengangguran di Indonesia sudah mencapai 8,12 juta jiwa, menurut Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Muhaimin Iskandar (21/06/2011). Dan umumnya adalah mereka yang berusia produktif. Hal ini adalah berita buruk bagi pemerintah Indonesia yang sampai sekarang tidak bisa menuntaskan masalah pengangguran.
Pengangguran di mata kaum intelektual yaitu mahasiswa adalah suatu tugas besar yang harus diselesaikan. Tugas mahasiswa bukan hanya untuk mencari ilmu pendidikan tetapi mahasiswa juga harus berperan aktif sebagai kontrol pemerintahan dan penyampai aspirasi. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa seharusnya bukan sekedar menuntut dan meminta pertanggungjawaban dari pemerintah atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemerintah. TETAPI mahasiswa dituntut untuk lebih memberikan solusi kepada Pemerintah bukan hanya bisa mengkritik Pemerintah.
Apakah anda termasuk diantara orang-orang tersebut?

Hari ini adalah saatnya para mahasiswa berubah, baik sikap maupun pola pikirnya. Karna Mahasiswa adalah penentu kemajuan suatu bangsa.
Pengangguran ditinjau dari segi mutu pendidikan,  adalah akibat rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan di Indonesia saat ini hanya berjalan satu arah, yang memiliki arti bahwa komunikasi antara pengajar dan yang diajar kurang terjalin lancar. Hal itu membuat pemuda-pemuda Indonesia tidak berfikir kreatif, tetapi cenderung menerima apapun yang diberikan oleh pengajarnya. Dan banyak pemuda sekarang yang tujuan utamanya adalah untuk mengejar nilai yang tinggi, dan hal ini pada umumnya dijadikan bahan pembanding dan tolak ukur antara satu dan yang lainnya. Sedangkan ilmu pengetahuan itu sendiri bagaikan angin yang dating dan pergi begitu saja. Sebagai contoh penerepan metode SKS(Sistem Kebut Semalam) pada ujian, memang daya ingat menjadi lebih besar ketika dilakukan dimalam sebelum ujian, tetapi tidak dengan daya pemahaman. Sehingga ilmu itu akan hilang begitu saja ketika ujian usai. Sehingga akibatnya banyak pemuda sekarang yang bergelarkan Sarjana muda tetapi masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Karna bekal yang mereka miliki hanyalah sebuah ijazah bukan skill dan pemahaman.
Oleh karena itu marilah teman-teman, kita ubah mindset kita bahwa tujuan kita mengikuti system pembelajaran bukanlah untuk mengejar nilai tetapi mengejar ilmu pengetahuan di berbagai bidang yang sangat bermanfaat dalam kehidupan kerja nantinya, maka dengan begitu nilai itu mengikuti kita dengan sendirinya.
Ubahlah pola pikir kita sebelum terlambat dan menyesalinya.
Hidup Mahasiswa!!!













Minggu, 15 Januari 2012

KAMPUS KECIL namun BESAR

Berawal dari sebuah kehidupan yang terjadi di kampus, sebuah tatanan yang luar biasa tersusun rapi. Beberapa mahasiswa yang saling bertegur sapa satu dengan yang lain.  Berbagai macam organisasi atau sejenisnya terlihat saling melengkapi antara satu dan yang lainnya. Keluarga baru yang tercipta dengan kondisi sepenanggungan yaitu teman-teman sekelas. Kehidupan baru yang terasa hangat dan nyaman ketika berada disana. KAMPUS, menjadi rumah kedua bagi mahasiswa.

Meninjau sebuah kampus yang menarik perhatianku. Kampus ini terletak jauh dari keramaian kota. Menelusur jalan yang panjang dari pusat kota untuk sampai di kampus tersebut. Sekilas kampus tersebut tidak tampak terlalu besar, namanya yang juga tidak banyak diketahui masyarakat. Tetapi dikampus ini ada sesuatu yang besar, sesuatu yang tidak banyak ditemukan di kampus lain.

Apakah itu?

PERGERAKAN. Walapun kampus ini terlihat kecil TETAPI PERGERAKAN di  kampus ini begitu besar. Baik keluar maupun kedalam. Hal itu terlihat jelas bagi orang-orang yang mengamati apa-apa yang terjadi di kampus. Sebagian besar dari mahasiswa dari berbagai tingkat dan kelas adalah seorang aktif organisator. Dan masing-masing organisator baik ikhwan(laki-laki) maupun akhwat(perempuan) berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik. Subhanallah !!! Hal ini jarang ditemukan di kampus lain.

PERGERAKAN. Satu kata yang ketika disebutkan membuat orang mengartikannya masing-masing.  Sebuah pemikiran mengartikan pergerakan adalah sebuah aktivitas yang tersistematis dan berjalan berdasarkan suatu komando. Apa yang sebenarnya terjadi di kampus? Bagaimana keadaan kampus saat ini? Pertanyaan itu timbul dalam pikiran karena rasa keingintahuan yang besar terhadap kampus. Dengan mengikuti beberapa organisasi yang menarik perhatianku, akan mempermudah untuk mengetahui tentang kampus dan yang terjadi disana.



Kampus yang terletak di lingkungan masyarakat yang ramah, kampus yang namanya tidak asing di bidang perindustrian. Kampus tersebut adalah KAMPUS AKADEMI KIMIA ANALISIS yang terletak di tanah baru, Bogor. Karna bahan yang dimiliki tidak banyak, pengamatan baru sampai sebatas ini. Semua pertanyaanku akan terjawab seiring berjalannya waktu, yang harus dilakukan cukup fokus dan konsisten.

Bersambung...
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Pena Perjuangan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger