Oleh : Kharizna Sari Puspita
Pasca kmpus penjagaannya semkin ketat.......
ada yg bilang, pasca kampus itu rentan dg kefuturan, tp kayanya bukan kefuturan
pasca kampus.... krn skrg ada seorang ikhwan disampingku yg slalu menjaga. Dia
mengingatknku ketika jm akhwat, menasehatiku ktika ku khilaf, memperhatikan isi
smsku atau menanyakan “telepon dari siapa tadi???”, hati2 ya berkoordinasi
denganku, nanti ada yang protes. Tp ku senang, dg begitu insyaallah kebersihan
niat kita dapat terjaga. Bukankah lebih baik menjaga, dr pada mengobati. Krn
mengobati itu lebih sulit lohh.
Ia juga setia mnungguku ktika pulaang bdakwah
dr bgor malam hr (menjemputku dg sabar). Ia mengantarku prgi k tmpat dkwah,walau
ia sering bertanya,” buat apa ksana,klau buat satu agenda,tanggung,jauh-jauh tp
hny itu yg dilakukan”. Aku mjawabny, “ini tuk dakwah”. Kalau jawaban itu sdh
terlontar,mk ia hny diam,sbg tanda kalau ia sepakat dn setuju dg ucapanku.perlu
diketahui ia itu dulu bukanlah seorang
anak rohis,krn sdh ku carikan pementor
dn ku minta tlog k teman rohisny tuk dimasukan rohis dr kls 1 (seingatku atau
dr kls 2 sma y? Afwan lupa) tp hasilny sampai lulus sma pun tdk masuk rohis (yg
pnting sdh ikhtiar tuk mencoba mengenalkn ia kpd islam). Sepertinya hrs ada
pengkaderan khusus, mk ku mulai pengkaderan itu, ku coba kenalkan islam ketika
ia kls 2 sma, ku tanamkn scr perlahan fikroh2 islam kpdny. Scr tdk lgsug
trnyata hsilnya dpt dilihat diakhir masa sma nya. Dalam menjelang masa2 trakhir
sekolah sma, ia mulai aktif mentoring smp lnjut k tahap slnjutny. Hsilny
sekarang ia tlh mjd PENDUKUNG Dakwahku. Mungkin inilah cara lain Allah, jalanny
bkn melalui rohis, tetapi lgsug melaluiku. Allah slalu pny cara yang indah tuk
membimbing hambaNy.
Lanjut!!!
Selalu ada pertanyaan darinya shg selalu
membuka ruang diskusi. Jk ada sesuatu yg blm bisa ku jwb,mk aku coba mencari
tahu dahulu. Dengan terus mencari tahu, aku dapat mjawab atau memberikan suatu
pengetahuan kpdny. Ia membuatku, terus
menjadi sang pembelajar. Kadang- kadang, aku suka iseng memberikan ia
pertanyaan, agar ia jg menjadi sang pembelar jg. (n_n ,afwan ya akhi).
Selingan........
Sekarang tak perlu repot-repot setel murotalan atau musik, kan sudah ada
yang bertilawah dan bernasyid disamping kita. (senangnya)
Satu lg, ia pendengar yang baik, sehingga
selalu ada tempat cerita tuk berbagi. (inilah penjagan paling terampuh bagi
seeorang muslimah)
Lanjut!!!
Ia mengajakku tuk Berlomba-lomba dlm kbaikan
baik dr segi tilawah dn hapalan. Sprti
biasa patner setoran hapalan al-qur’an, ia teman dlm morojaah hapalanku. Jk
tahun lalu hny i’tiqaf dg para tmn akhwat, tp di tahun ini ada yg
berbeda,skrg sdh ada seorng ikhwan
disamping. Ia mengajak i’tiqaf brg dan jg makan sahur brg,kadang-kadang ketika
santap sahur kita saling menanyakan: ”sudah dapat brp tilawahnya?” (biar lebih
semangat dn termotifasi)
Kuakui dia lbih dr skedar ADK, dia bkn hny Aktivis
Dakwah Kamps nantinya tp ia jg Aktivis Dakwah Keluarga (sama2 tetap ADK). Ia adalah
Patner Dakwahku, Penguat Dakwahku.
Sekedar info : ikhwan yang ada dalam cerita,
masih kuliah dan satu kampus denganku.
Itulah, betapa enaknya mempunyai seorang
ikhwan disisi kita
. Tetapi yg muhrim ya???
Wallahu’alambishowab. Smg slalu ada hikmah tuk
berbagi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar